• A boat with beautiful sunset.
  • Tree in field with blue sky.
  • Amaizing sunrise moment

GRC Kaligrafi Masjid



Proses Pembuatan GRC

Proses pembuatan GRC adalah hal yang paling utama untuk kami dalam memberikan kualitas/mutu terbaik di dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Kualitas adalah hal yang sangat penting dan secara berkesinambungan harus melalui proses quality control yang sangat cermat, sebelum di lempar ke pasaran. Karena bagaimanapun juga kualitas produk akan sangat  berpengaruh terhadap harga produk GRC.
berikut tentang proses produksi GRC sebagai gambaran umum bagaimana memproduksi GRC.


ProsesDesain.
proses desain merupakan tahap awal dari setiap kegiatan produksi. Hal ini sebagai acuan awal dari bentuk produk (GRC) yang disesuaikan dengan kebutuhan atau permintaan konsumen. Proses desain yaitu:
Teknik kreativitas yangn mengupayakan pencarian penyelesaian dari suatu masalah tertentu dengan mengumpulkan gagasa secara spontan dari anggota kelompok

usulan dari kedua belah pihak untuk mendapatkan kesepakatan yang sah.
Persetujuan antara kedua belah pihak.
Desain yang sudah di mampatkan atau sudah di setujui oleh kedua belah pihak untuk mengerjakannya.
output dari proses desain bisa berupa shop-drawing atau 3D visual image.

2. Pembuatan Gambar acuan.
Setelah gambar desain GRC di ACC, proses dilanjutkan pada tahap pembuatan mal aplikasi (skala 1:1) yang nantinya akan dijadikan acuan pembuatan master prototype. Pada proses produksi GRC, mal acuan sangat dibutuhkan semaksimal mungkin bisa sangat akurat dan presisi dengan desain yang sudah ada. Hal ini akan sangat mempengaruhi kemudahan proses instalasi GRC nantinnya

3. Master Prototype.
Jika mal acuan yang dibuat sudah selesai, maka selanjutnya masuk pada proses pembuatan master prototype. Master prototype bisa jadi diperlukan dan bisa juga tidak diperlukan, tergantung besarnya kuantitas/jumlah hasil yang diperlukan dalam satu moulding. Apabila dimaksudkan hanya untuk memproduksi 1 hasil produk GRC saja, maka tehap master prototype produk ini bisa dilewatkan.



  • Aplikasi GRC dapat dilakukan pada kaligrafi ataupun desain yang lain. Pada umumnya kita sering melihat pada dinding masjid, rumah- rumah tertentu untuk memperindah tampilan dan melambangkan islam  yang sesungguhnya.

Jenis Jenis Kaligrafi agar kita tau bahwa apa yang biasnya kita lihat kita dapat menilai kaligrafi tersebut berjenis apa.
Dibawah ini merupakan jenis jenis kaligrafi beserta keterangnya. 

Jika anda minat untuk membuatnya silahkan hubungi nomor yang tersedia klik disini.


Sejarah Munculnya Ragam Kaligrafi
Jenis jenis Kaligrafi Islam dibedakan berdasarkan bentuk huruf dan fungsi tulisan tersebut. Tulisan untuk dokumen dokumen resmi misalnya, menggunakan jenis jenis kaligrafi tertentu yang berbeda dengan tulisan tulisan kaligrafi untuk hiasan dan sampul sampul buku. Para tokoh kaligrafi, sejak abad ke-3 H / 9 M telah mengembangkan beragam jenis tulisan dan memberikan nama nama tertentu untuk membedakannya dengan yang lain.

Maka banyaklah sebutan sebutan untuk jenis jenis kaligrafi. Sebutan sebutan itu cukup membingungkan karena satu jenis tulisan kaligrafi disebut dengan nama nama yang bermacam macam.

Ibnu Nadim menyebutkan ada 40 jenis kaligrafi dengan sebutan sendiri sendiri. Sementara Muhammad Bin Sulaiman al-Rawandi menyebutnya ada 70.  Yang lain  menyebutkan ada 150 jenis kaligrafi.  Bahkan ada yang menyebutkan 120 jenis untuk kaligrafi model kufi saja.

Sebagai misal, nama nama jenis kaligrafi saat itu antara lain : jalil, tsulus, tsulutsain, tsulus tsaqil, gubar, tumar, lu'lu'iy, musalsal, mudabbaj, masyaq, tajawid, muhaqqaq, munamnam, musahham, mabsuth dan seterusnya.

Jenis Jenis Kaligrafi Asasi

Dari penjelasan diatas, apa yang mereka sebut sebagai jenis jenis kaligrafi itu, sebenarnya bukan jenis jenis yang betul betul memiliki karakteristik sendiri. Banyak bentuk yang mirip satu sama lain, sehingga bisa dimasukkan dalam satu kategori saja. Maka pada perkembangan selanjutnya, secara alami, ada nama nama jenis kaligrafi yang unggul dan digunakan sampai sekarang, ada juga yang pelan pelan dilupakan orang.

Jenis jenis kaligrafi tersebut pada akhirnya menjadi paten dan memiliki kaidah kaidah masing masing. Jenis jenis kaligrafi tersebut yang masih dikenal pada masa kini antara lain :

1. Kaligrafi jenis Kufi

Gambar Kaligrafi kufi
Adalah jenis tulisan kaligrafi tertua yang dikenal dalam Islam. Dengan tulisan Kufi ini Al-Qurán pertama kali ditulis (dengan kufi sederhana yang disebut kufi masohif). Ciri utamanya adalah torehannya kaku bersudut, karena mulanya memang ditorehkan dengan pisau diatas tulang, batu batu, atau pelepah kurma.
Nama Kufi diambil dari nama kota Kufah di Irak, kota yang dibangun oleh Khalifah Umar bin Al-Khattab. Kaligrafi Kufi kemudian berkembang menjadi sangat indah pada masa Daulah Abbasiyah, dengan memasukkan unsur unsur hiasan dan ornamen khas kedalamnya. 

Kufi asli memiliki ciri ciri tidak bertitik, dan tidak bersyakal serta dibiarkan asli tanpa hiasan. Sedangkan Kufi yang sudah berkembang, banyak mengambil bentuk bentuk yang lebih beragam, dan banyak digunakan dalam karya karya arsitektur, untuk menghiasi masjid, makam, dan istana raja raja. 

2. Kaligrafi jenis Naskhi


Naskhi berisi ucapan ucapan Ali r.a ketika menceritakan sifat sifat Nabi SAW
Jenis Tulisan ini muncul pada akhir abad ke 5 Hijriyah. Ini adalah jenis kaligrafi modifikasi dari tulisan Kufi dengan bentuk yang lebih lentur. Ia muncul mengiringi maraknya penulisan buku dan Al-Quran. Karena itu ia disebut "naskh" yang berarti naskah. Karena secara luas digunakan untuk "naskh al-Quran". Pada awal kemunculannya, jenis kaligrafi ini disebut "badi' " . Kaidah kaidah kaligrafi ini di sempurnakan oleh al- Wazir Ibnu Muqlah.
Kaligrafi Naskhi ini memiliki karakteristik lembut, dan jelas dibaca. Apalagi bila kemudian diberi syakal dan titik. Naskhi tidak digunakan dalam bentuk "tarkib" (bertumpuk tumpuk seperti halnya Tsuluts), melainkan datar mengikuti garis. Pada masa belakangan, gaya naskhi menjadi tulisan baku untuk buku buku dan karya karya ilmiyah (termasuk untuk penulisan menggunakan mesin cetak dan komputer). 

Kaligrafi jenis Naskhi ini biasanya diajarkan pertama kali sebelum mempelajari yang lain. Perlu latihan tekun dan banyak pengulangan untuk benar benar menguasainya.


3.   Farisi / Nastaliq


Disebut FARISI karena ia muncul dan populer dinegeri negeri Persia (Farsi). Disebut TA'LIQ, karena cara penulisannya seperti gaya penulisan catatan kaki yang lazimnya miring kebawah dari kanan kekiri. Disebut NASTALIQ karena fungsinya mirip dengan Naskhi yaitu sebagai tulisan standar bagi buku buku pengetahuan (sampai hari ini buku buku pengetahuan berbahasa Persia dan website website mereka masih menggunakan Farisi disamping Sikasteh). Jadi Nasta'liq adalah gabungan dari kata Naskh dan Ta'liq.

Untuk menguasai tulisan ini pun sangat sulit dan perlu latihan yang banyak. Kadang kadang diperlukan dua mata pena untuk menuliskannya karena satu huruf memiliki ketebalan yang berbeda. Para Ustadz kaligrafi berkata :
 "Siapa yang belum menguasai kaligrafi Farisi dan Tsulutsy, maka ia belum disebut khattat".

4. Kaligrafi jenis Tsulus


Tsuluts Jaliy (Jaliy Tsuluts)
 karya Dawud Bektasy
dibentuk murokkab
(bertumpuk tumpuk) berbunyi :
 maa kaana Muhammadun abaa ahadin
min rijalikum
...)
Ini adalah jenis kaligrafi yang paling gagah, mewah dan elegan. Sebagaimana dikatakan, tsuluts menjadi syarat bagi seseorang untuk digelari "khattaat"karena memang sangat sulit mempelajarinyaKaligrafi tsuluts dibagi 2 :

  • Tsuluts 'aady atau tsuluts biasa. Ditulis menggunakan pena berukuran minimal 4 mm, ditulis dengan gaya biasa, jarang dibuat menjadi bentuk bentuk yang rumit. 
  • Tsuluts jaliy ditulis dengan pena berukuran dua kali lipat tsuluts biasa, dan sering dikreasikan dalam bentuk bentuk yang rumit. Misalnya bentuk murokkab (bersusun susun), model ma'kus  atau mutanadzir (berpantulan), dan bentuk bentuk binatang.
Tsuluts biasa dan tsuluts jaly, tidak memiliki banyak perbedaan. Hanya ukuran pena saja yang membedakan keduanya. Karena itu tsuluts jali masih dianggap bagian dari tsuluts.


 5. Kaligrafi Jenis Diwany


Diwany karya Taj Sirr Sayyid Ahmad. 
Isinya hadis nabi : ayyuhan-naas inna lakum maálima fantahuu ilaa málimikum...dst
Jenis Kaligrafi ini sempat menjadi tulisan yang dirahasiakan oleh Daulah Usmaniyah karena keindahannya. Selanjutnya, setelah Sultan Muhammad Al Fatih berhasil menaklukkan Konstantinopel tahun 857 H, penggunaan Diwany mulai dipublikasikan meski terbatas pada penulisan diwan diwan resmi (pembukuan dokumen) Kerajaan Usmaniyah. Dan dari situlah jenis kaligrafi ini memperoleh namanya.

Sering disebutkan, bahwa yang pertama kali meletakkan kaidah kaidah Diwany adalah Ibrahim Munif At Turki. Selanjutnya Diwany memiliki tiga aliran gaya yaitu : gaya Turki, gaya Mesir, dan gaya Baghdad. Keindahan Diwany terletak pada keluwesannya dan banyak menggunakan huruf huruf memutar.


Diwany memiliki kreasi selanjutnya yang disebut diwany jaliy. Sebagian besar bentuk hurufnya mirip dengan diwany biasa, hanya saja hiasannya lebih "ramai". Juga dibedakan dengan adanya mahkota mahkota di kepala kepala hurufnya. Penulisannya juga menggunakan pena berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan 2 mata pena : pena besar untuk tulisan dan pena kecil untuk hiasan.

Diwani Jaly meskipun mengambil nama "diwani", ia harus dianggap sebagai jenis kaligrafi tersendiri karena bentuknya berbeda dengan diwani biasa. Hanya saja kebanyakan kaligrafer dan para peneliti, tidak menjadikan diwani jali sebagai jenis tersendiri karena dikembangkan oleh orang yang sama yang mengembangkan diwani biasa, antara lain Gazlan Bik. Berikut contoh  dan diwani jaliy :


6. Kaligrafi Jenis   Riq'ah


Riq'ah atau ruq'ah adalah tulisan yang sangat indah, tetapi sangat sederhana dan mudah dipelajari. Rata rata khattaat menguasai tulisan gaya ini. Hanya saja, karena watak tulisannya yang bisa ditorehkan dengan cepat, kaligrafi ini jarang benar benar diberikan roh sebagai sebuah karya seni.

Yang pertama meletakkan kaidah kaidahnya adalah Musytasyar Mumtaz Bik seorang pengajar kaligrafi Sultan Abdul Majid Khan seorang raja Dinasty Usmani pada tahun 1280 H. Kemudian kaidah kaidahnya disempurnakan oleh Muhammad Izzat At-Turky. Ciri khas riq'ah adalah tidak menggunakan harokat dan hiasan. Berikut ini contohnya :


Enam Ragam tulisan ini adalah jenis jenis Kaligrafi Islam yang merupakan yang paling populer sehingga disebut kaligrafi utama atau pilar utama kaligrafi. Pembagian kaligrafi menjadi 6 ini adalah yang dipegangi oleh banyak orang. Sebenarnya ada juga yang menambahkan 'kaligrafi ijazah' sebagai jenis ke 7, ada juga yang mengeluarkan "kaligrafi Farisi"  dari jenis kaligrafi utama karena dianggap bukan asli Arab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar